Safari Ramadhan – Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin

Banjarmasin dikenal sebagai “Kota Seribu Masjid”. Saya rasa yang demikian tidaklah berlebihan, karena rumah ibadah umat Islam ini sangat mudah ditemukan di Banjarmasin, dan kota-kota sekitarnya yang masih dalam wilayah provinsi Kalimantan Selatan. Saat saya dikasih kesempatan untuk jalan-jalan keliling Banjarmasin tempo hari, maka saya manfaatkan untuk menunaikan ibadah shalat di setiap masjid yang saya lewati.

Masjid Sabilal Muhtadin

Terletak di jantung kota Banjarmasin, Masjid ini berdiri dengan gagahnya. Bangunannya yang menghadap Sungai Martapura menjadi daya tarik tersendiri.
Arealnya yang luas, keseluruhan lantainya yang berlapis marmer, dan pilar-pilarnya yang besar dan tinggi memberikan kesan megah dan mewah.
Saya seperti merasa sedang berada di Madinah. Pantaslah kalau Masjid ini menjadi kebanggan masyarakat Banjarmasin.
Masjid Raya Sabilal Muhtadin (tampak samping)

Interior Masjid Sabilal Muhtadin

Memasuki masjid, hawa sejuk langsung terasa. Sungguh jauh berbeda dengan suhu di luar yang mungkin saat itu mencapai 34 derajat celcius.
Selebihnya, saya hanya bisa berdecak kagum.
Kalau dari luar hanya terlihat lantainya saja yang berlapiskan marmer, ternyata setelah kita masuk ke dalamnya, kita dapat melihat bahwa dinding, lantai, menara, dan turap plaza, keseluruhannya berla­piskan marmer. Pastinya super mahal.
Masjid ini dapat menampung sekitar 15.000 jamaah. Di bagian dalam bangunan sekitar 7.500 jamaah, dan di luar 7.500 jamaah. Luar biasa, bukan?
Areal luar masjid

Nyanyian Burung Terdengar Saat Kita Shalat

Uniknya, jika kita masuk ke dalam masjid, maka langsung terdengar nyanyian burung. Saya yang penasaran pun akhirnya melihat ke langit-langit masjid.
Ternyata kubahnya memang didesain dengan kaligrafi yang berlubang gitu.
Dari disitulah asal muasal suara nyanyian burung tadi. Mereka banyak yang berteduh di areal kubah.
Interior di dalam masjid
Kalau dari sisi sejarah yang saya kutip di wikipedia, Masjid Sabilal Muhtadin diambil dari nama ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (1710-1812). Beliau adalah seorang tokoh yang mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar.
Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah penulis kitab Sabilal Muhtadin.
Nah, gitu deh ceritanya…karena saya harus melanjutkan perjalanan, setelah shalat jamak qashar dzuhur dan ashar saya pun meninggalkan masjid ini.
Masjid yang mewah, megah, dan juga sangat bersih dan terawat. Semoga selalu demikian.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Arum Silviani.
Post Terkait:

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.