Traveling Murah ke Semarang ala Hijab Flashpacker

Traveling Murah ke Semarang ala Hijab Flashpacker

Hallo guys, selamat datang kembali di rumah Arum. Tempat yang tepat buat nyari ide tentang traveling, kuliner, dan gaya hidup yang Indonesia banget. Setelah lama nggak nulis-nulis, 10 hari berasa seabad rasanyaa…kali ini saya bakal ajak anda ke sebuah kota yang banyak makanan enaknya.

Dimanakah?

Semarang!

Idenya datang tiba-tiba ketika saya iseng kepoin web maskapai penerbangan. Kayak orang sakau belanja online, saya pun tiba-tiba jadi pengen jajan tiket. Dan entahlah, kenapa Semarang yang saya pencet saat itu. So…karena tiket sudah di tangan, ya udin lah ya kita cus berangkat.

Saya terbang dari Jakarta, dengan tujuan Bandara Ahmad Yani Semarang. Solo traveling ceritanya. Sesampainya di Bandara, saya nggak langsung order taksi kayak biasanya. Saya pengen nyobain naik Bus Trans Semarang. Dan saya tepuk tangan sendiri dengan pilihan saya ini.

Horeee!!!!

Selain murah meriah, kita juga nggak harus usaha keras buat nunggu. Dari terminal kedatangan, tinggal jalan ke arah kiri anda, terus ikutin jalan. Kurang lebih 100 meter (1 menit jalan kaki), anda bakal nemuin halte kecil berwarna merah. Tunggu saja disitu.

Berbeda dengan Kondisi halte Trans Semarang di Pusat kota, halte di Bandara Ahmad Yani memang terkesan kayak halte sementara gitu deh. Tapi tenang saja, kita nggak nunggu lama kok.

Tips:

Buat anda yang berkunjung ke Semarang, kalau mau hemat biaya transportasi, dari Bandara Ahmad Yani anda bisa coba naik Bus Trans Semarang. Harga tiketnya Rp2000 buat anak-anak, dan Rp3500 untuk dewasa. Bus ini melayani rute keliling kota Semarang, terutama tempat-tempat wisata dan icon unik Ibukota Jawa Tengah.

Untuk rute lengkapnya, bisa cek ricek kesini saja yaa…

Peta Rute Trans Semarang

Lanjut…

Cukup dengan menempuh perjalanan sekitar 15 menit saja, saya sudah sampai ke tujuan. Tugu Muda Semarang!

Tugu Muda Semarang
Tugu Muda Semarang
Hijab Flashpacker
Hijab Flashpacker
Pasar Bulu Semarang
Pasar Bulu Semarang

Nah, kalau anda ingin ke Tugu Muda, Lawang Sewu, Museum Perjuangan Mandala Bhakti, atau Pasar Bulu, dari Bandara Ahmad Yani anda bisa naik Trans Semarang dan turun di Halte Udinus (Universitas Dian Nuswantoro). Dari situ tinggal jalan kaki beberapa langkah (Tapi nggak lima langkah juga sii). Dekat kok. Nggak sampai 2 menit sudah tiba di tujuan.

Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang
Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang

Tadinya…tujuan saya ke Museum Perjuangan Mandala Bhakti karena pengen nyobain naik Bus Si Kenang itu lohh..yang bisa nganterin kita keliling Semarang gratisan. Bentuk busnya Double Dekker. Jadi seru aja liatnya. Tapinya saat saya datang kesana sekitar jam 10 pagi, seluruh tiket untuk keberangkatan hari itu sudah ludes.

Bus Si Kenang
Bus Si Kenang

Tips:

Bagi anda yang ingin mencoba naik Bus Si Kenang, dianjurkan untuk mengantri satu hari sebelumnya. Loketnya ada di samping gedung Museum Perjuangan Mandala Bhakti. Syaratnya adalah dengan menitipkan KTP anda selama anda pergi dengan Bus Si Kenang.

Karena nggak dapet tiket untuk naik bus Si Kenang, maka saya memilih untuk duduk dibawah pohon rindang. Bukan buat ngelamun kok, melainkan karena tergoda sama bakso dan dawet ayu di sekitar pohon. Review: Dawet ayunya enak, meskipun bukan asli Banjarnegara. Manisnya pas, dan makin sempurna karena pake durian. Buah kesayangan saya. Sedangkan baksonya, biasa saja sih. Cuma bapak penjualnya ramah, jadi saya suka.

Bakso dan Dawet Museum Mandala Bhakti
Bakso dan Dawet Museum Mandala Bhakti

Manakala kita menemukan tempat yang makanannya kurang enak tapi yang jual baik hati dan tidak sombong, seringkali termaafkan deh. Tergantikan sama hospitalitynya. Ini pendapat saya sih, karena saya mah anti dijutekin sama penjual. Semurah apapun, seenak apapun, dan sebagus apapun barang yang dijual, kalo yang jualnya jutek sih ogah banget saya. Di jagad raya ini ada buanyak orang yang jualan, ngapain musti beli ke tukang jualan jutek. Ya kaann…

Tuh jadi ngelantur deh. Padahal saya lagi mau ngereview transportasi di Semarang. Lanjut yaa…

Jalan-jalan keliling Semarang, perlu nggak Rental Mobil?

Kalau cuma pengen keliling kota Semarang sih saya sendiri ngerasa sayang ya rental mobil. Karena di Semarang tuh sudah banyak pilihan transportasi. Ojek dan taksi online sudah ada di Semarang. Kalau kita hitung, ya jatuhnya jadi jauh lebih murah daripada harus rental mobil. Selain itu, ada juga Bus Trans Semarang dengan tarif murah dan nyaman.

Kecuali jika anda ingin jalan-jalan agak jauhan dikit kayak ke Ungaran atau Bandungan. Mungkin sewa mobil bisa dipertimbangkan.

Lain halnya kalau tujuan anda ke Pekalongan atau Ambarawa. Memang jauh, tapi anda bisa menggunakan Kereta Api. Murah meriah. Harga tiket hanya sekitar Rp40ribu/orang. Nggak usah ragu mencoba naik kereta api jarak dekat di Semarang. Hari gini, transportasi publik sudah nyaman kok.

Notes:

Jalan-jalan naik ojol atau taksi online memang asyik. Tapinya, di Semarang ini boleh dibilang lucu ya. Kalau di kota lain kan saat kita order gojek atau grab si driver sudah tahu tuh tujuan kita bakal kemana. Lha di Semarang ini driver selalu nanya, mau kemana mbak? Bahkan, seringnya saya malah suruh nunjukin jalan! Hahaha…padahal jangankan di kota orang. Di kota sendiri saja saya sering nyasar.

Walhasil, selama 4 hari di Semarang dan memanfaatkan fasilitas ojek online, saya jadi makin sering nyasarnya. Mana GPS nya ngaco pula.

Ngga apa-apa lah ya…itung-itung jalan-jalan. Because traveling is about a journey. Not a destination. Gitu sih pedoman saya setiap lagi traveling. Lagipula, meskipun sering nyasar, di Semarang ini semua driver ojol tuh baik deh. Kita tetap diantar sampai ke tujuan. Selain itu, meskipun nyasar mereka nggak hitung-hitungan jarak pokoknya. Yang penting penumpang sampai. Alon-alon weton kelakon deh.

Lalu, sebelum saya ke penginapan, saya jalan-jalan dulu ke Kota Lama Semarang. Tadinya saya mau ke Noura café Kota Lama, tapi setelah saya dan driver gojek muter-muter, nggak nemu juga. Ternyata saat saya tanya tukang becak, café tersebut sudah bangkrut. Yaah…sayang banget. Akhirnya saya memutuskan untuk duduk di Vercoff café yang terletak di depan taman Garuda Kota Lama Semarang.

Saat saya sampai, hanya saya satu-satunya customer. Itu juga kayaknya karyawannya belum siap menerima tamu. Padahal sudah jam 11 siang. Bagus deh, karena saya kan ingin nulis tenang sambil ngadem. Dan tempatnya memang oke banget buat nulis atau ngerjain tugas. Ada wifi yang lumayan kenceng, terus ada banyak colokan listrik. Tempatnya juga lumayan cozy karena adem. Beda banget sama suhu diluar yang bikin kulit meleleh (hiperbola).

Vercoff Cafe
Vercoff Cafe
Interior Vercoff Cafe
Interior Vercoff Cafe
Sudut Vercoff Cafe
Sudut Vercoff Cafe

Saya pesan segelas es greentea latte. Ternyata berbeda dengan yang biasanya saya pesan dimana greentea latte ini dicampur dengan creamer, ini malah dicampur dengan susu kental manis super banyak, nggak diaduk lagi. Adududu…maak…jadi ngga enak banget rasanya. Apalagi saya golongan yang sebel sama susu kental manis. Untuk harga, tergolongnya mahal ya disini. Rp33.000 untuk segelas minuman, belum termasuk PPN. Saya bilang mahal karena rasanya No No dan fasilitas cafenya gitu-gitu saja. Hampir nggak ada keunikan sama sekali yang ditawarkan café ini.

Namun demikian, ada satu hal manis yang saya rasakan disini. Saat itu ada serombongan mahasiswa masuk kafe. Tapi beda banget tingkah lakunya dengan mahasiswa saya yang berisik dan ceriwis. Mereka ini kalem, jalannya tenang, masuk pun tanpa suara. Bahkan mereka pun tak saling bicara satu sama lainnya. Mereka, sekitar 6 orang, duduk tak jauh dari tempat saya duduk. Satu menit, dua menit, hanya hening yang terasa. Ketika lima menit masih hening, saya pun kembali mendongakkan kepala, untuk melihat apa yang sebenarnya mereka lakukan. Karena buat saya, tak lazim remaja seumuran mereka sehening itu.

Ternyata…setelah saya perhatikan, mereka adalah teman tuli. Mereka sedang mengerjakan tugas bersama, dan bicara menggunakan bahasa isyarat. Alih-alih meneruskan menulis, saya justru diam-diam memperhatikan mereka. Bukan untuk menghina, tentunya tidak sama sekali. Tapi saya terdiam takzim. Kagum melihat gaya komunikasi mereka yang tak terhalang oleh sunyi dunia di sekitarnya. Mereka menangkap dari gerak bibir, juga bahasa isyarat. Lalu mereka tertawa. Mereka sunyi tak mendengar dunia, tapi riang dalam hatinya.

Tak terasa, saat selesai menulis satu artikel, waktu menunjukkan pukul dua siang. Saya pun membereskan laptop, lalu saya masukkan ke tas. Sebentar saya jalan-jalan ke Kota Lama Semarang, memotret beberapa sudut sambil menunggu gojek yang bakal mengantarkan saya ke Penginapan Mister Stay Semarang.

Penginapan Mister Stay Semarang

Penginapan Mister Stay
Penginapan Mister Stay

Penginapan ini terletak di Jalan Kumudasmoro Tengah IV No. 7 Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang. Saya booking penginapan ini via Reddoorz. Harganya murah banget karena saya dapat yang promo. Hanya Rp99.000/kamar bisa buat dua orang. Fasilitasnya ada AC, TV, dua botol air mineral, sabun, handuk yang bersih, juga tempat tidur bersih.

Kalau mau air panas atau air es, anda bisa ambil di lorong. Disitu ada dispenser yang disediakan buat tamu hotel. Free. Anda tinggal pinjam gelas saja ke pantry.

Staf hotelnya juga ramah dan helpful deh.

Kekurangan:

  • Disini nggak ada water heaternya. Jadi kalau mandi ya airnya dingin. But is okay, Semarang kan panas yes.
  • Di penginapan ini kita nggak bisa order makanan karena nggak ada restaurant atau kantinnya. Tapi tenang saja, selama gopay full di hp, anda bisa order via go-food. (Bukan promosi lho ini).
  • Lokasinya ajaib, meskipun sebenarnya gampang dicari karena dekat dengan Sam Poo Kong dan Tahu Bakso Bu Pudji, entah kenapa abang gojek atau taksi online selalu nyasar saat hendak menuju ke tempat ini.

Anyway…itu dia sekilas review perjalanan saya dalam memanfaatkan transportasi publik dan penginapan di Kota Semarang yang murah, tapi tetap nyaman. Kalau keperluan bisnis sih biasanya saya menginap di hotel sekelas Horison, Ciputra, atau Novotel dengan kisaran harga Rp900ribu/malam. Tapi kalau buat jalan-jalan dengan biaya sendiri, saya bakal cari penginapan yang murah meriah. Hari gini kita bisa dapat kok kalau mau jalan-jalan ke situs kayak traveloka atau Reddoorz (Again, this is not a paid promote, I pay the hotel with my own money). Toh kita nggak staycation di hotel. Berangkat pagi, pulang sudah malam karena eksplore kota.

Oh iya, untuk pulangnya, karena saya harus kembali ke Bandung, maka saya naik kereta api Ciremai Ekspress kelas bisnis dari Stasiun Poncol. Detail perjalanan sudah saya review disini:

Baca juga: Review Gerbong Bisnis Ciremai Ekspress Semarang Bandung

So, tunggu apalagi? Besok sudah mau long wiken imlek nih. Ayo siapin ransel atau kopermu, and go! Eksplore Indonesia before you die!

Baca juga:

Kasmaran di ujung pelangi warna-warni Semarang

Kesengsem di Kota Lama Semarang

Perjalanan Semarang-Pekalongan menggunakan Kereta Api Kaligung

Sehari Melancong Keliling Semarang Part 2

12 comments

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.