Itinerary Day 3 – Toko Oleh-oleh dan Museum Angkut Kota Batu

This Picture Taken From Apollo

Start dari homestay jam 08.00. Kami menuju Toko Oleh-oleh Lancar Jaya di Jl. R. Tumenggung Suryo. Kalau dari Safa Homestay, cukup naik angkutan umum CKL, turun tepat di depan toko Lancar Jaya. Kondisi toko masih belum terlalu ramai pada jam segitu. Rata-rata toko, restaurant, masih tutup. Toko ini kami pilih karena berdasarkan rekomendasi berbagai blog yang kami kunjungi. Ternyata kami memang tak salah pilih. Toko ini lumayan lengkap dibandingkan dengan toko lainnya. Jenis oleh-oleh yang dijual pun lebih beragam.
Buruan kami tentu saja, keripik buah. Ada keripik nangka, semangka, apel, salak, buah naga, kelengkeng, jamur, lengkap. Harganya juga cukup terjangkau. Antara Rp. 10.500 untuk keripik salak, sampai sekitar Rp. 20.000 untuk keripik kelengkeng. Saya membeli keripik tempe, keripik salak, keripik nangka, keripik jamur, dan permen minyak kayu putih. Unik kan?
Selanjutnya, kami menuju terminal Landungsari. Namun Titin dan Diah langsung kembali ke Stasiun kereta api karena mereka harus kembali ke Bandung. Sedangkan saya dan mbak Yanti terus ke Batu. Masih penasaran sama kota wisata yang satu itu.
Dari terminal Landungsari, kami naik angkot BTL (Batu-Tulungrejo-Landungsari). Turun di Alun-alun batu. Karena lapar, kami mencari sarapan dulu. Kebetulan dekat alun-alun ada satu warung makan yang sudah buka dan lumayan ramai. Namanya warung Bu Anni. Kami memesan nasi pecel dan es kelapa muda madu Hawaii yang rasanya sangat enak. Murah pula. Ulasan lengkapnya saya tulis disini.
Setelah itu, kami penasaran dengan toilet umum. Karena disitu tertulis ada fasilitas mandi air panas segala. Hehe…
Letaknya tepat di belakang masjid agung di alun-alun Batu. Saya tidak menyangka, ternyata fasilitas toilet umum ini benar-benar bersih seperti di hotel. Tersedia pilihan untuk mandi air dingin atau panas, dengan harga yang sangat murah pula. Kalau saya bilang, tempat ini benar-benar bersahabat untuk para backpacker. Siapa tau ada yang benar-benar niat bertualang, nggak usah bingung mau mandi dimana.
Selanjutnya, kami jalan-jalan menikmati alun-alun kota Batu yang ternyata indah dan bersih. saat melihat rujak manis, saya pun membeli 2 porsi. Sambil bertanya ke bapak tukang rujak, bagaimana kami bisa sampai di Museum Angkut. Kami diberitahu bapak tersebut untuk naik ojek ke museum angkut, dengan Tarif Rp. 6.000.
Museum Angkut buka pukul 12.00, sedangkan jam baru menunjukkan pukul 11.00 saat kami sampai ke museum tersebut. Tak usah khawatir, karena di museum angkut juga tersedia floating market yang cukup menarik untuk dieksplore. Satu jam keliling-keliling floating market, museum angkut pun dibuka.
Tarif masuk museum angkut : Rp. 75.000/orang (peak season). Kamera : Rp. 30.000/kamera. Khusus buat kamera DSLR, Pocket, Polaroid. Namun buat kamu yang menggunakan kamera handphone atau tablet, tidak dikenakan biaya. Kamu bisa selfie dan motret apapun sepuasnya.
Kondisi museum penuh sesak dengan orang yang sedang berlibur. Sangat sesak malah, sehingga kami tidak dapat leluasa melihat koleksi museum ini. yang paling jelas terlihat adalah, ini seperti museum orang! penuh dengan manusia. So, proses jeprat jepret pun tidak bisa bebas.
Oh iya, tentu saja salah satu icon museum angkut adalah Apollo. Transportasi dari Planet Bumi menuju luar angkasa. Apollo ini berdiri menjulang tinggi, lebih dari 860 mdpl. Untuk menaikinya, ada tangga khusus. Lumayan menantang ternyata. Bikin lutut goyang-goyang karena gemetar. Tingginya sih nggak terlalu, tapi angin yang bertiup itu lho..lumayan kenceng. Kan nggak lucu juga kalau badan saya terbang ketiup angin 😀
Apollo
Taken From Apollo
Museum angkut ini juga gede bangeeet! Kayaknya objek wisata di Jawa Timur memang ukurannya raksasa semua deh. Kelihatan dari luar nggak terlalu besar, begitu dijelajahi, gempor. Namun memang isinya menarik. Kita bisa melihat sejarah transportasi dari mulai jaman baheula (mobil dan motor klasik), kereta kencana, becak, sepeda, dan transportasi lainnya, hingga ke jaman modern.
The Old Town of Batavia
Broadway Theatre New York City
Little Eifel Tower, France
With Scooby Doo
Selanjutnya ada areal-areal kota gitu. Pertama Kota Batavia. Disitu benar-benar replika Batavia dengan tempat-tempat bersejarahnya seperti kota tua, stasiun kota, pelabuhan Sunda Kelapa, dan aneka bangunan yang “Batavia banget”. setelah Kota Batavia, kita masuk ke New York. Ada Broadway Theatre yang terkenal itu. Kota berikutnya adalah Venesia, Italia. Berlin Jerman, London, dan Buckingham Palace. Banyak juga karakter kartun disney dan film-film Hollywood.
Museum Angkut : Highly Recommended. (Point : 5/5).

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.