Rinai Hujan Mendayu di Cukul Pangalengan

Hari masih pagi ketika saya dan teman-teman sampai di kawasan Pangalengan, Bandung Selatan. Sebuah tempat menawan hati yang berjarak kurang lebih 48 km dari Kota Bandung, atau dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2-3 jam dari Kota Kembang.

Berada pada elevasi 1600 meter di atas permukaan laut membuat kami disambut oleh hawa dingin yang menusuk hingga tulang. Kabut turun demikian tebalnya, disertai rintik hujan yang menambah suasana syahdu di tengah hamparan perkebunan teh nan membentang di kanan dan kiri jalan. Kami harus ekstra hati-hati untuk melewatinya karena jarak pandang tak lebih dari sepuluh meter saja.

Pemetik teh diantara rinai hujan
Pemetik teh diantara rinai hujan

Sesekali, kami berpapasan dengan para ibu pemetik teh yang memanggul hasil petikannya di punggung dan diatas kepala. Wajah para ibu tadi begitu ceria, saling bercengkrama dengan teman mereka sesama pemetik teh, lalu tertawa bahagia. Tak peduli ketika air menerpa wajah dan badan mereka ketika Rinai Hujan Mendayu di Cukul Pangalengan.

Pemetik Teh di Area Perkebunan Cukul
Pemetik Teh di Area Perkebunan Cukul

Aroma ketenangan nampak begitu terasa di tempat ini. Membuat kami betah berlama-lama singgah, meskipun hanya sekedar menatap rinai hujan yang berkelebatan tanpa henti.

Didorong oleh rasa penasaran, kami pun mencari danau di tepi jalan yang berada di kawasan Cukul Pangalengan. Cukul sendiri merupakan kawasan perkebunan teh milik PTPN VIII dan dibuka untuk umum. Kita bisa bebas mengeksplore kawasan perkebunan ini, menikmati keindahannya, sambil bercengkrama dengan warga sekitar yang terkenal sangat ramah. Khas tanah pasundan.

Situ Cukul dan Rumah Jerman
Situ Cukul dan Rumah Jerman

Danau ini dikenal dengan nama Situ Cukul. Situ (danau) ini pernah happening di instagram karena keindahannya, juga eksotisme villa bergaya eropa yang berdiri di sebelahnya.

Kalau anda hendak mencapai perkebunan indah Cukul Pangalengan, anda bisa melewati rute keluar Tol Moh Toha – Jl. Dayeuh Kolot, selanjutnya ambil arah Banjaran. Setelah itu anda ikuti jalan hingga sampai ke kawasan Pangalengan. Belok kanan ke arah Situ Cisanti, lalu ikuti jalan sampai ke perkebunan teh Cukul. Tak perlu khawatir tersesat, karena jalan di tempat ini tidak rumit, dan relatif dalam kondisi sangat baik. Jika merasa bingung, jangan ragu untuk bertanya pada penduduk sekitar. Mereka akan dengan senang hati memberitahukan rute jalan pada anda.

Jika lelah melanda, anda bisa istirahat di warung milik warga yang banyak berada di pinggir jalan. Duduk santai sambil menikmati camilan dan segelas teh hangat buatan sang pemilik warung. Melupakan sejenak kesibukan di tempat asal.

Sampai bertemu di perjalanan saya selanjutnya.

1 comment

  • […] Boleh dikata, inilah pertama kalinya saya traveling bareng sama sahabat-sahabat jaman kuliah S1 dulu, Inda, Iin, dan Wina. Biasanya, wanita-wanita mantan penghuni Fakultas Ekonomi Unpas ini senengnya ke mall, mall, mall, dan mall lagi. Kulineran di cafe, shopping, main di hotel, atau kalau lagi waras, kadang-kadang mau nongkrong dan jajan buku di Gramedia. Pokoknya mereka ini anak kota banget yang super syusyah diajak ngebolang. Tapi sekarang nggak bisa ditolak lagi. Kami harus ke rumah Wina di Pangalengan. Pertama untuk silaturahmi, yang kedua untuk nengok babynya Wina yang baru lahir. Jadilah kami merayakan September Ceria di Cukul Pangalengan.Baca juga: Rinai Hujan Mendayu di Cukul Pangalengan […]

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.