Terbang Melayang Terbawa Misteri Candi Ijo

Terbang Melayang Terbawa Misteri Candi Ijo

Masih di Yogyakarta.

Karena nggak tahan panas di Tebing Breksi, perjalanan kami lanjutkan ke Candi Ijo. Rute menuju Candi Ijo ini sangat aduhai. Nanjak kayak mau ke Kamojang. Jalur menuju Candi Ijo memang jalur pegunungan. Kalau kita terus naik ke atas, maka kita akan sampai ke Taman Buah Mangunan dan Gunung Purba Nglanggeran.

Baca juga:

6 Tips & Trik Berkunjung ke Tebing Breksi Yogyakarta

Terbenamnya Matahari di Rimba Kamojang

Kamojang Hill Bridge, Jalur Pembuka Cukang Monteng Garut

Hanya butuh sekitar 5 menit, atau 1 kilometer saja dari Tebing Breksi menuju Candi Ijo. Karena saat itu super panas, maka saya dan Pia tak langsung mengeksplore Candi. Nggak kuat panasnya, terutama saya yang biasa tinggal di Bandung. Kami istirahat sejenak di dekat Pos penjaga Candi.

Berbeda dengan di Tebing Breksi dan Kompleks Candi Ijo, justru di tempat penjaga Pos dan tempat Parkir, cuaca tak terlalu panas. Cenderung sejuk malah. Airnya pun dingin sekali, khas air pegunungan. Mungkin karena Candi Ijo ini merupakan Candi tertinggi di Yogyakarta.

Nah, dari tempat istirahat kita bisa melihat pemandangan cantik ini.

Pemandangan dari Kompleks Candi Ijo
Pemandangan dari Kompleks Candi Ijo
Ngopi di tempat Istirahat Kawasan Candi Ijo Yogyakarta
Ngopi di tempat Istirahat Kawasan Candi Ijo Yogyakarta

Ada apa di Candi Ijo?

Bertolak belakang dengan Candi Sambisari yang berada pada 6,5 meter dibawah tanah, Candi Ijo terletak pada ketinggian 410 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan arca-arca dan prasasti di Candi Ijo, diketahui kalau candi ini adalah candi Hindu yang dibangun antara tahun 850-900 Masehi. Kurang lebih seumuran yes, sama Candi Sambisari.

Pemandangan di Bawah Candi Ijo
Pemandangan di Bawah Candi Ijo

Candi ini dinamakan Candi Ijo karena dibangun di bukit yang dikenal sebagai Gumuk Ijo. Nama Desa Ijo ini pertama kali disebutkan dalam Prasasti Poh sejak tahun 906 Masehi. Kompleks Candi Ijo sendiri terdiri atas teras-teras yang makin ke belakang, maka semakin tinggi bangunannya.

Bangunan Utama Candi Ijo
Bangunan Utama Candi Ijo
Panorama dari Candi Utama
Panorama dari Candi Utama
Tiga Bangunan depan Candi Utama
Tiga Bangunan depan Candi Utama

Dari bentuk bangunan, prasasti, dan arca pula, Candi Ijo ini diketahui merupakan candi yang digunakan sebagai bangunan pemujaan. Banyak hal misterius yang belum terkuak di Candi Ijo, yang hingga kini membuat para peneliti dan ahli purbakala masih terus melakukan eksplorasi dan penyelidikan tentang apa dan bagaimana sejarah Candi Ijo sebenarnya di masa lampau.

Membayangkan Pesona Candi Ijo di Masa Lampau
Membayangkan Pesona Candi Ijo di Masa Lampau

Sehebat apapun suatu kaum dan peradaban, jika Tuhan menghendaki, maka akan binasalah mereka hingga tak tersisa potongan raga. Lalu, beberapa hasil karya mereka disisakan oleh Tuhan. Sebagai tanda bahwa, mereka dulu pernah ada. Membuat generasi berikutnya bertanya-tanya dan mencari makna yang terkandung di dalamnya.

Melayang Terbang dalam Pesona Candi Ijo
Melayang Terbang dalam Pesona Candi Ijo

Duduk sejenak di situs purbakala kadang membuat imajinasi berlari, mendobrak lorong waktu, lantas membenak. Seperti apa kehidupan di masa itu?

Di Belakang Bangunan Utama Candi Ijo
Di Belakang Bangunan Utama Candi Ijo

Ah banyak sekali pertanyaan jika kita mengunjungi situs purbakala. Tentang puingnya yang terserak. Tentang ukirannya yang menawan. Tentang cerita dan makna di balik segala pahatan.

Mungkin para arkeolog yang telah mengenkripsi aksara Jawa Kuna bisa mengejawantahkan artinya. Tapi siapa pula yang bisa jamin kalau maknanya sama dengan yang dimaksud orang yang hidup di jamannya?

Walah, tuh kan mulai deh terbang melayang lagi pikirannya. Nggak karuan nanti. Anyway, saya kasih tau deh kapan sebaiknya anda mengunjungi Candi Ijo.

Waktu Terbaik mengunjungi Candi Ijo

Waktu terbaik mengunjungi Candi Ijo adalah pada pagi hari dan sore hari. Kedua waktu tersebut memberikan pemandangan yang berbeda, namun tak kalah menawannya.

Jika pada pagi hari anda akan melihat embun dan kabut menyelimuti perdesaan di bawah Candi Ijo, maka kala senja, anda dapat melihat sunset yang menakjubkan dari Candi Ijo. Bangunan Candi yang tertempa sinar matahari sore akan nampak berkilau, memamerkan pesona serta aura misteriusnya.

Sayang, karena agenda kami padat, maka kami datang ke Candi Ijo pada saat tengah hari, atau sekitar jam 12 siang. Super panas tentunya. Tapi nggak apa-apa, tetap menawan kok. Tetap bisa bikin Baper kalau ingat masa jaya kerajaan Majapahit.

Ngadem di Belakang Candi
Ngadem di Belakang Candi

Tiket masuk Candi Ijo juga murah, hanya Rp5000/orang. Anda sudah bisa menikmati kecantikan Candi Ijo berikut panorama memikat di bawah sana.

Baca juga:

Candi Prambanan Lagi, Why Not?

Ada Salam dari Pasar Legi Kotagede

2 comments

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.