KETIKA UPIK ABU MELENGGANG

KETIKA UPIK ABU MELENGGANG, sebuah cerita di tiga puluh satu Desember.

Waktu itu ceritanya saya mau ngajar pelatihan, bertempat di sebuah hotel Berbintang 5 di Palembang. Pas banget tempat saya ngajar tuh di sebelah ballroom yang sedang merayakan ulangtahun sebuah bank ternama. Mewah banget lah acaranya. Lampu kelap-kelip plus musik berdentam-dentam.
Artis tenar dari ibukota pun tumplek blek disitu. Ngga usah tanya deh penampilannya. Wanitanya tinggi semampai gaun menjurai hingga menyapu lantai. Prianya pake suite yang kenceng di badan, nonjolin otot bishep. Rambut rancung efek pomade.

Terus tiba-tiba saya lewat depan mereka yg lagi pesta. SEKETIKA saya jadi pusat perhatian. Mereka kayak PAUSE gitu. Amazing saya juga ๐Ÿ˜†

Tapi saya sih pede aja.
Berjalan santai pake sepatu teplek, baju belel bekas ngajar dari pagi, tas ransel isi laptop, plus dokumen tebal dalam pelukan.

Adududu…berasa Betty Lafea ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Tapi hebatnya…ntu artis pada minggir semua pas saya lewat. Ngasih jalan.

*dalam hati langsung pengen dadah dadah sebenernya. Seperti jalan di karpet merah ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

Pelajaran hari ini:
Gak usah takut tampil beda. Kamu bakal jadi pusat perhatian juga kok meskipun Belel. Terserah mereka mau bilang kamu kayak upik abu atau Betty Lafea. Jangan minder sama tampilan. Yang penting hati kamu tulus dan otak kamu berisi. Kamu pasti dicari dan ngangenin. ๐Ÿ˜„

Jadi sama kaan intinya…

Sama2 bisa bikin orang PAUSE for a moment. At that time, I didn’t care what they think about me. Saya jadi diri sendiri aja. Karena meskipun penampilan kami beda total, kami sama2 pelanggan hotel. Beda ruangan doang.

Ya kaaan ๐Ÿ˜Š

Kalo kata Afgan, Wajahmu mengalihkan…duniakuuuu ๐Ÿ˜‰

Dudududu…

Sambut 2019 dan Salam perpisahan untuk 2018

Sejenak berlari dari tema traveling. Sesekali saya juga pengen sharing ke kalian yang sudah setia baca blog saya. Bahwasanya setiap saya traveling itu, sebagian besar adalah dalam rangka kerja. Jika masih ada waktu, maka saya akan berjalan. Menikmati sekitar, lalu membaginya dengan kalian.

ketika upik abu melenggang
Si upik abu pemilik rumah ini ๐Ÿ™‚

Semoga bisa selalu kasih review dan informasi yang bermanfaat buat kalian semua. Jangan bosen main ke blog ini ya. Karena semangat dari kalian lah yang bikin saya tetap senang menulis. Saya nggak butuh sanjungan, tapi ketika saya bisa kasih sesuatu yang bermanfaat untuk kalian, disitulah letak kebahagiaan sejati.

Selamat tinggal 2018, selamat datang 2019. Seperti yang telah saya tuliskan di media sosial, Untuk Tahun Baru yang akan segera datang, saya nggak bikin resolusi. Karena dari pengalaman yang lalu, hidup itu bukan seperti yang kita inginkan. Melainkan apa yang kita jalani.

Biar saja mengalir apa adanya. Indah pada waktunya ๐Ÿ˜„.

Terima kasih 2018 yang kuawali dengan cita. Kutengahi dengan luka. Tapi dengan izin Allah, kuakhiri manis. Semanis kopi kapalapi bikinankuh.

Salam sayang dari Bandung, yang mungkin tahun depan tidak menjadi tempat tinggal utamaku lagi. InsyaAllah mulai hijrah, untuk menempuh kehidupan lebih baik.

Post Terkait:

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.