Pengalaman Vaksin Covid-19 Tahap 2 Sinovac di RS Yarsi Cempaka Putih

Postingan ini berisi Pengalaman Vaksin Covid-19 Tahap 2, kelanjutan postingan sebelumnya ya gengs tentang pengalaman vaksin Covid-19 tahap 1 di RS Yarsi Cempaka putih. Tujuan postingan ini untuk sharing saja ke kalian, bahwasanya vaksin itu tidak mengerikan sama sekali. Namanya juga ikhtiar yakannnn….

Dua hari sebelum vaksinasi, tim HRD kampus mengingatkan kami kembali lewat grup WA. Untuk menjaga Kesehatan dengan makan makanan bergizi, tidur cukup, harus tidur sebelum jam 22.00 WIB, sarapan cukup, dan jangan stress. Berikut adalah pengalaman vaksin Covid-19 tahap 2 di Sentra RS Yarsi.Kelengkapan yang harus dibawa:

KTP, kartu vaksin tahap 1, botol minum sendiri, masker ganti, dan alat tulis.

Alur Pelaksanaan Vaksin Tahap 2 Sinovac di Sentra RS Yarsi

Selasa, 25 Mei 2021 saya berangkat jam 5.40 pagi dari rumah di kawasan BSD, menuju RS Yarsi Cempaka Putih. Sampai di RS Yarsi jam 7.15 WIB. Masih pagi, belum macet jadi perjalanan nggak sampai 2 jam gengs. Antrian juga belum banyak. Nah disitu saya disambut sama satpam RS Yarsi yang ramah, memeriksa temperatur tubuh saya. 36,2 derajat celcius. Aman berarti ya…

Pengalaman Vaksin Covid-19 Tahap 2
Pintu Masuk RS Yarsi

Setelahnya, saya naik ke lantai 2 untuk registrasi. Saya kasih KTP, lalu data saya di cek ulang. Karena saya lupa bawa alat tulis sendiri (mbahlul) untung ada Mbak Krisma tim HRD kampus yang sudah standby disitu. Saya pinjam ballpointnya, lalu mulai mengisi form screening. Isi formnya sama ya gengs dengan form yang saya isi di vaksinasi Tahap 1.

Selesai isi form, saya ke meja 2 dan mengikuti prosedur yang sama dengan Vaksin 1.

Kalian yang belum baca postingan sebelumnya, bisa baca disini ya gengs:

Pengalaman Vaksin Covid-19 Tahap 1 Sinovac

Nah mungkin juga karena masih pagi banget, saya nggak ngantri tuh. Selesai pengisian data screening, menandatangani surat pernyataan, lalu saya izin ke toilet sebentar. Setelahnya langsung dipanggil untuk diperiksa oleh dokter. Riwayat Kesehatan, reaksi setelah vaksinasi tahap 1, obat yang dikonsumsi, dll. Pokoknya tim dokter crosscheck ulang dengan data saya. Baru setelahnya saya diperiksa kesehatan. Dokter dan perawatnya perempuan ya gengs.

Disini tekanan darah saya 100/80. Agak rendah sih, tapi masih dalam rentang toleransi untuk divaksin. Lalu nggak sampai 1 menit setelah diperiksa, saya sudah dipanggil lagi untuk divaksin. Dokternya masih muda juga, dan asyik orangnya. Pembawaannya tenang dan santai, ramah juga, kayak dokter yang kasih saya vaksin tahap 1. Disuntiknya juga nggak terasa. Tau-tau selesai.

Setelahnya, saya diminta untuk menunggu di ruang observasi selama 30 menit. Nah kali ini saya ketemu dosen yang juga teman saya. Ngerumpi lah kita jadinya. Gosip-gosip sehingga 30 menit berlalu tanpa terasa. Saya dipanggil lagi oleh petugas, ditanya ada reaksi apa, yang alhamdulillah, di vaksin kedua pun tidak terasa apa-apa. Cuma yang berbeda disini, lengan saya bekas suntikan terasa njarem. Cenut-cenut. Beda dengan vaksin tahap 1.

Saya ditanya sudah dapat sertifikat vaksin belum lewat sms. Saya jawab belum. Nah oleh petugas, saya diarahkan untuk install aplikasi peduli lindungi. Disitu masukkan NIK kita, dan kita bisa download sertifikat vaksin kita.

Saya juga diinformasikan nomor dokter yang bisa dihubungi jika terjadi reaksi/gejala setelah vaksin.

Selanjutnya, selesai.

Saya rumpi sebentar dengan teman saya, lalu pulang ke BSD. Piknik dulu Cempaka Putih-BSD.

Pengalaman vaksin Covid-19 Tahap 2 Sinovac
Perjalanan Pulang dari RS Yarsi

Dalam perjalanan pulang, saya download sertifikat vaksin.

Kayak gini nih bentuknya:

Pengalaman vaksin Covid-19 Sinovac
Sertifikat vaksin tahap 1
Pengalaman vaksin Covid-19 Sinovac
Sertifikat vaksin tahap kedua

Seperti biasa, sepulangnya dari rumah sakit, jam 14.00-17.00 saya ngajar online. Alhamdulillah lancar jaya dan nggak ada keluhan yang berarti.

Reaksi dan Pengalaman Vaksin Covid-19 Tahap 2 (Sinovac) di saya:

Bekas suntikan terasa lebih nyeri. Kali ini cenut-cenut dan pegel juga njarem di area sekitar bekas suntikan. Terasanya sampai ke punggung. Nyerinya masih terasa sampai ke hari ketiga saja sih. Setelah itu, alhamdulillah aman. Nggak terasa keluhan yang gimana.

Lapar!

Nggak ngerti deh reaksi tubuh saya gimana. Hahaha..mungkin karena saya kurus, jadinya tubuh saya nyuruh saya makan banyak kali ya. Dia mengenali ada benda asing masuk ke tubuh saya, lalu benda asing tersebut harus dihadapi dengan makanan. Nah gampang lapar ini berlangsung sampai 3 hari ke depan gengs.

Ngantuk enggak, lemas alhamdulillah enggak. Saya tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. Kerja, ngajar, bimbingan sama mahasiswa, beres-beres kamar, jajan, dandan. Lancar semuanya. Hehehe…

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.