Finally Moving!

Sabtu terakhir di Bulan Juli 2021. Akhirnya saya resmi “graduate from the old place, and start in the new place.” Setelah 12 tahun tinggal di sekitaran Bandung, akhirnya saya moving ke tempat baru. Lokasi saya rahasiakan biar berasa kayak artis gitu. Privasi terjaga. Hahaha…

Anyway, dari Pindahan ini, saya belajar banyak hal. Terutama soal memantapkan diri untuk #memulaijadiminimalis. Tobaaat rasanya Ketika saya ngepack barang-barang. Cape banget.

Saya tuh packing hampir sebulan lamanya. Nyicil sih, di sela-sela waktu ngajar, rapat, bimbingan, nguji sidang, dan lain sebagainya. Tapi karena saking banyaknya barang saya, jadi hingga saat terakhir pindahan pun, saya masih ngepack printilan.

Printilan means: jepit rambut, peniti, ballpoint, sendok, garpu, make up, aksesoris, dan lain sebagainya. Yang ternyata kalo dikumpulin baaanyaaak…

Ada Penyesalan Ketika Packing Barang

Kenapa ya dulu beli tas banyak banget? Kan yang dipake paling satu atau dua. Kenapa dulu beli sepatu sampai lusinan, padahal yang dipakai juga yang itu-itu saja. Ujung-ujungnya banyak yang rusak karena nggak pernah dipakai. Lembab, ngelopek, dan berjamur. Banyak yang mubazir. Syediihh liatnyaa…

Dari sini saya belajar, jangan beli terlalu banyak barang. Selain ngabisin uang, kita juga suka lupa sudah beli barang tersebut. Barang yang kita beli dari hasil impulsive buying hanya akan menumpuk debu, dan bikin tambahan kerjaan buat kita. That’s why, segimanapun saya ngepel dan bersihin kamar, debunya tetap banyak.

Keep, Donate, Move to Trash

Sebelum packing, pelan-pelan saya memisahkan barang menjadi tiga bagian. Pertama adalah barang yang mau saya pakai. Setelah itu barang yang mau saya donasikan, atau saya sumbangkan ke orang yang butuh, dan yang ketiga, barang yang tak layak pakai, saya pisahkan untuk dibuang.

Beruntung, ada tetangga yang mau bantuin untuk mendonasikan barang-barang saya. Jadi barang saya bermanfaat dan bisa digunakan oleh orang lain.

Pindah Tempat Baru, Suasana Baru, Teman Baru

Pindah ke lingkungan baru menjadi tantangan tersendiri buat saya yang suka mager. Saya suka traveling, tapi untuk rumah, saya senang berlama-lama di lokasi yang sama. Dengan pindah, kita seperti mendapatkan udara segar. Kerja juga jadi semangat. Saya cenderung nggak peduli sih dengan orang lain di tempat baru ini. Saya memilih untuk low profile dan sangat selektif memilih teman dekat. Hanya yang tulus dan behave yang bisa jadi teman saya. hehehe…

Menggunakan Jasa Pindahan Rumah The Lorry

Kepindahan saya kali ini, saya menggunakan aplikasi the lorry. Pengen nyoba aja gitu. Menurut saya lebih praktis menggunakan aplikasi ini daripada harus negosiasi ke pick up yang berjajar di pinggir jalan. Lewat aplikasi, kita tidak perlu tawar menawar, juga kalau misal kita butuh tenaga bantuan, tinggal cantumkan saja di aplikasi.

Saya sendiri pindah dalam kota, jarak sekitar 11 km, dikenakan biaya mobil Rp142 ribu. + 1 tenaga bantuan Rp80 ribu. Murah banget kan? Baik supir maupun tenaga bantuannya fast response. Nanti lah ya saya review gimana pengalaman saya menggunakan jasa pindahan rumah The Lorry. Biar teman-teman disini ada referensi kalau mau pindahan juga. Atau misal mau kirim barang.

Nah, ini sedikit penampakan kamar baru saya:

Pengalaman Pindahan Rumah
Pijakan pertama di tempat baru
pengalaman pindahan rumah
Tempat mojok sambil minum teh, juga ngobrol sama tanamanku.

 

pengalaman pindahan rumah
sejenak baca novel sambil lihat tanaman

 

pengalaman pindahan rumah
meja kerja

 

Segini sudah minimalis buat saya. Tapi kayaknya, nanti saya bakalan sortir lagi barang-barang yang nggak perlu. Supaya storagenya cukup, kamar juga jadi lega yakan…

Sampai bertemu di review berikutnya gengs. Terima kasih sudah berkunjung di rumah arum.

Add comment

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.