Review Kereta Api Argo Parahyangan

Stasiun Bandung. Sumber Gambar : Wikipedia

April Holiday menjadi moment yang dipilih oleh PT KAI untuk memberikan Promo tiket di seluruh jurusan. Sebagai orang yang seneng jalan-jalan, tentunya promo ini saya manfaatkan sebaik-baiknya. Sekalian move on dari shuttle travel Bandung – Jakarta yang sekarang sudah nggak bisa dipastikan lagi waktu tempuhnya, dengan tarif yang kini kurang bersahabat. Artinya, tarifnya sudah nggak sesuai dengan pelayanan yang ditawarkan.

Tapinya…terakhir saya naik kereta Bandung – Jakarta itu sekitar tahun 2008. Sudah lama sekali, ya? Setelah itu nggak pernah sama sekali. Jadi saya jelas lupa soal menyoal nanti turunnya keluar di pintu mana di Gambir sana.
Well…prosedur pertama adalah pemesanan tiket Argo Parahyangan di WEB KAI (https://tiket.kereta-api.co.id/). Saya pesan tiket pulang (Gambir – Bandung) tanggal 10 April 2016. Dapat tiket Kelas Eksekutif seharga Rp 50.000,- saja. Harga normal tiket kereta api Argo Parahyangan kelas Eksekutif jurusan Bandung – Gambir berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 120.000. Lumayan banget kan diskon hingga 50% nya. Kemudian tiket bisnis dari harga normal Rp 75.000 – Rp 95.000, bulan April ini dibanderol dengan harga Rp 40.000. Sangat ekonomis tentunya. Tapi sayang, karena keberangkatan saya ke Jakarta mendadak, saya sudah tidak bisa booking via web. Karena kebijakan PT KAI, 2×24 jam menjelang keberangkatan sudah tidak bisa lagi booking tiket via web KAI. 
So…saya datang langsung ke stasiun Bandung. Sudah banyak mesin tiket online disana. Hanya saja, banyak orang lebih memilih pembelian secara manual di loket. Padahal ngantri panjang lho…
Kalau saya sih pilih praktis saja. Saya ngantri sebentar di depan mesin tiket online, kemudian memilih kereta, jam keberangkatan, memilih kelas dan seat, mengetikkan nama, nomor identitas, lalu konfirmasi. Setelahnya, kita bisa membayar dengan uang cash, kartu debit, maupun e-money. Saya pilih pembayaran dengan uang cash Rp 75.000. Masukkan uangnya satu per satu ya. Jangan sampai uang terlipat, lecek, atau robek. Nanti mesinnya nggak mau terima. 
Setelah uang masuk, keluar resi seperti ini :
Resi Pembelian Tiket Lewat Mesin Otomatis di Stasiun

Resi dapat ditukar dengan tiket minimal 12 jam sebelum waktu keberangkatan, hingga menjelang keberangkatan. Kalau kata petugasnya sih maksimal penukaran resi dengan tiket itu satu jam menjelang keberangkatan. Yang aslinya, bikin nggak praktis banget. Tapi ternyata, setelah saya coba, saya datang 15 menit sebelum kereta berangkat. Tapi tiket masih bisa tuh dicetak. 

Check in Counter untuk mencetak tiket

Mencetaknya juga bukan ngantri di loket ya…tapi di depan mesin ini. Kita tinggal scan barcode dari resi kita, atau memasukkan kode booking kita di layar. Setelah itu tekan tombol cetak. Tiket pun keluar dengan manisnya 😀

Tiket Argo Parahyangan Kelas Bisnis

Untuk Bandung – Gambir, saya dapat seat di Kelas Bisnis, kurang lebih tampilannya seperti ini :

Gerbong Kelas Bisnis

Pulangnya (Gambir – Bandung), saya naik kelas eksekutif, yang tampilannya seperti ini :

Gerbong Kelas Eksekutif
Kalau buat saya, Argo Parahyangan Kelas Bisnis dan Kelas Eksekutif nggak jauh beda. Kenyamanannya hampir sama. Pelayanannya juga sama. Di kelas bisnis kursinya memang nggak bisa distel, tapi cukup nyaman kok. Apalagi saya bukan tipe orang yang seneng tiduran di kereta jarak dekat. Sehingga untuk perjalanan Bandung – Jakarta, kelas bisnis lebih cocok buat saya. Karena di kelas tersebut kacanya nggak terlalu gelap, sehingga kita bisa leluasa motret atau menikmati pemandangan. Sedangkan di kelas eksekutif, selain terlalu dingin suhunya, kacanya juga lebih gelap. Hasil fotonya agak kurang bagus kalau menurut saya. Kelebihan kelas eksekutif karena kursinya bisa dibuat tidur dan dikasih bantal. Selebihnya, pelayanan diberikan sesuai standar. Baik untuk kelas bisnis maupun kelas eksekutif.
 
Tadi kita sudah ngomong cara pesan, bayar, dan mencetak tiket KAI. Selanjutnya, karena saya kurang gaul (baca : Aliran pengguna Shuttle), saya sempet bingung nih saat mau keluar stasiun Gambir. Pintu utara, atau pintu selatan, ya? Walhasil, saya keluar di pintu utara, terus habis itu saya jalan ke pintu selatan. Nggak praktis banget ya? Maklum, newbie. Masih belum tau yang paling efisien menuju stasiun tanah abang. Karena rumah saya di daerah Serpong, saya harus melanjutkan perjalanan lagi ke stasiun tanah abang. Setelah cek dan ricek, yang paling tepat adalah saya harus keluar di pintu utara, kemudian keluar gerbang yang deket Monas (turun tangga belok kanan). Kalau dari toilet, belok kanan. 
Dari situ, kita bisa langsung order Gojek, Grab Bike, atau transportasi lainnya. Tinggal pilih sesuai dengan keinginan anda. Kalau saya kebetulan cuma install aplikasi gojek di smartphone, sehingga saya pilih itu. Tarif dari Stasiun Gambir ke Stasiun Tanah Abang Rp. 12 ribu, dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 10 s.d 15 menit. Sedangkan commuter line dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Rawabuntu, hanya dikenai tarif Rp 2000 rupiah saja. Tapi karena saya nggak punya e-money, saya bayar Rp. 13.000, dimana yang Rp. 11.000 itu digunakan sebagai uang jaminan kartu Commuter Line. 
Buat yang mau ke Jakarta, Kereta Api bisa menjadi pilihan. Selain waktu tempuhnya yang relatif bisa diperkirakan (Meskipun saya mengalami keterlambatan hingga 30 menit), KAI juga nyaman dan kita bisa sambil refreshing di Perjalanan. Melihat pemandangan yang bagus antara Bandung – Jakarta. Kalau soal repot sih memang lebih repot dibandingkan dengan naik shuttle 😀
Semoga layanan KAI lebih baik ke depannya.
 

9 comments

  • Ka kalo naik kereta hrs bw ktp ya apa blh isi aja pke id ktp lama? Krna ektp ku blm jadi2 hikss.. kalo kt kakak plg nyaman buat bw anak 2 taun naik kereta yg mana ya bandung bogor? Thanks

    • Sorry ada yg kelewat. Kalau mau bawa anak, sebaiknya dari bandung naik kereta argo parahyangan yang jam 06.30 atau jam 8.35. Supaya nggak bentrok sama orang pulang kerja di KRL menuju bogor. Biasanya sih kalau bawa anak, pasti dikasih tempat duduk sama penumpang lain. Atau bisa duduk di kursi prioritas di KRL menuju bogor. Hati-hati di jalan ya, jangan segan minta bantuan petugas KRL atau KAI Argo Parahyangan kalau butuh bantuan.

  • Mba numpang tanya.
    Anak sy 2 dan keduanya msh dibawah 3thn. Dan kalo sy mau pesen 3 seat baik ekonomi maupun eksekutif nanti pisah dong ya? Sy liat di pict seat kereta 2-2 soale

    • Kalau mau naik kelas ekonomi bisa pilih seat 11 dan 12 pak. Jadi duduknya nanti bisa berhadapan dengan anak bapak.

      Kalau kelas eksekutif pilih seatnya depan belakang. Kursinya bisa diputar jadi berhadapan.
      Semoga membantu.

  • Salam dari Malaysia,

    Terima kasih untuk blog awak.
    Sangat berinformasi.

    Saya akan travel ke Bandung dari Gambir station dan saya harap awak dapat bantu saya 🙏🏻☺️

    1. Beza eksekutif dan economy adalah jarak diantara seat (lebih luas untuk eksekutif) dan seat boleh dipusing jika untuk eksekutif ?

    2. Anak bawah 3 tahun harus beli tiket dengan harga yang penuh tapi tidak dapat seat sendiri?

    3. Ada apa2 beza lagi diantara kedua class ni?

    4. Saya rancang untuk book tiket yang jam 5 pagi, daringambir ke bandung.. seat number berapa yang lebih bagus?

    Harap dibalas dan terima kasih !! ☺️☺️☺️😅

    • Thank you for visiting my blog, Nurul. Let me answer your question.

      1. Kelas ekonomi jarak diantara seat lebih sempit. Seatnya juga static. Sedangkan Kelas Eksekutif lebih luas, dengan reclining seat (bisa diputar/turn around).

      2. Anak dibawah 3 tahun tidak perlu membayar tiket. Tapi tidak mendapatkan seat sendiri. Kalau usia diatas 3 tahun harus membeli tiket sendiri dengan harga penuh, dan dapat seat sendiri.

      3. Perbedaan kelas eksekutif dan ekonomi sudah saya tuliskan di postingan terpisah, silakan dibaca ya. Jika ada yang masih belum dipahami, silakan komen lagi hehehe…

      Rekomendasi saya, coba kereta Argo Parahyangan Premium. Seatnya bisa di reclining. hanya saja jarak antar seatnya tidak seluas kelas eksekutif. Namun dari segi harga, cukup terjangkau. Hanya sekitar Rp.100.000/orang Jakarta-Bandung.

      4. Pemilihan seat silakan di cek di link dibawah ini ya.

      Kereta Argo Parahyangan Eksekutif

      Review Kereta Api Argo Parahyangan Premium

AdBlocker Message

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.